
Perubahan nama dari Pro Evolution Soccer (PES) menjadi eFootball oleh Konami didorong oleh beberapa alasan utama:
Fokus pada eSports: Ini adalah alasan utama yang sering diungkapkan Konami. Dengan nama “eFootball”, Konami ingin lebih menekankan komitmen mereka terhadap ranah eSports yang terus berkembang. Mereka berencana untuk menyelenggarakan kompetisi eSports yang lebih besar di masa depan.
Pendekatan “Free-to-Play” (Gratis untuk Dimainkan): eFootball diluncurkan sebagai game gratis (free-to-play) di semua platform (konsol, PC, dan seluler). Ini adalah perubahan model bisnis yang signifikan dari PES yang sebelumnya merupakan game berbayar tahunan. Dengan model ini, Konami bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan basis pemain.
Pembaruan Tahunan, Bukan Game Baru: Dengan eFootball, Konami tidak lagi merilis game baru setiap tahun seperti yang mereka lakukan dengan PES. Sebaliknya, mereka akan memberikan pembaruan musiman secara berkala. Ini berarti pemain tidak perlu lagi membayar penuh untuk game baru setiap tahun.
Fokus pada Cross-Play: eFootball dirancang untuk mendukung fitur cross-play, memungkinkan pemain dari berbagai platform (PC, konsol, dan seluler) untuk bermain bersama. Hal ini bertujuan untuk menciptakan komunitas pemain yang lebih besar dan terhubung.
Pengembangan Teknologi Baru: Konami juga memperkenalkan teknologi baru seperti “Motion Matching” di eFootball untuk meningkatkan realisme gerakan pemain. Game ini juga beralih ke penggunaan Unreal Engine 4 untuk semua platform.
Singkatnya, perubahan nama menjadi eFootball adalah bagian dari strategi Konami untuk beradaptasi dengan tren industri game yang berkembang, terutama di bidang eSports dan model bisnis free-to-play, serta untuk menjangkau audiens yang lebih luas.